Senin, 16 September 2013



Jiarah Kubur Sebagai Pembelajaran Sejarah


Ketika berbicara sejarah mest yang ada dikepala kita adalah menghafalkan, membosankan, dan kurang penting bagi kehidupan. Nah ini merupakan tantangan bagi guru sejarah bahwa sejarah itu tidak seburuk itu, kita sebagai guru sejarah harus bisa menghubungkan antara materi yang ada pada sejarah dengan kehidupan siswa, selain itu perlu siswa di ajak kelapangan atau tempat bersejarah atau dapat dikatakan sebagai pembelajaran siswa untuk mencari sendiri melalui studi kasus. Sejarah merupakan peristiwa penting yang terjadi pada manusia yang terjadi pada masa lampau, yang berpengaruh terhadap masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Pembelajaran sendiri dapat dikatakan sebagai proses interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar.
Berziarah kubur merupakan mendatangi kuburan dengan tujuan untuk mendoa’kan yang sudah meninggal dunia. Mungkin tidak kita sadari bahwa dalam proses ziarah kubur itu ada kaitannya dalam pembelajaran sejarah. Yang Mana ya? Ya karena di dalam proses itu, saat mendoakan orang yang sudah meninggal, kita bisa merawat makamnya  dan mengingat kembali para leluhur kita dengan menyebut namanya sebelum berdoa. Mengenai leluhur ini kita bisa mempelajari silsilah keluarga dengan begitu bisa memberi pelajaran terhadap anak cucu kita agar tidak miss akan silsilah keluarga.
Hal ini dapat bisa menjadi suatu pembelajaran sejarah untuk kelas x dalam mengenal dan mengerti pengertian sejarah, point yang di dapat selain kita bisa belajar sejarah, kita juga bisa mengingat dan mengetahui leluhur dengan cara berziarah kubur.

Minggu, 31 Maret 2013



 Budaya dan Tradisi
kebudayaan merupakan suatu hasil rasa karsa karya manusia, baik itu berbentuk benda maupun tradisi. Menurut Koetjaraningrat ada 7 unsur membentuk kebuadayaan yaitu: pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencarian, organisasi masyarakat, kepercayaan, dan teknologi.  Manusia meghasilkan kebudayaan melalui proses melihat, pengalaman dan belajar dari kehidupan mereka sehari-hari. Melihat sejarah manusia kita dapat menggetahui kebudayaan dapat berkembang melalui melihat, pengalaman, dan belajar. Hal ini dapat kita lihat dari zaman manusia kala masa batu tua (Paleolithikum) sampai batu muda (neolithikum) manusia dapat mengembangkan pengetahuan mereka misal alat-alat yang digunakan dahulu kasar belum diasah kemudian kebelakang alat-alat yang digunakan sudah halus.  
Tradisi merupakan salah satu wujud dari kebudayaan, manusia tidak dapat lepas dengan kebudayaan, tidak kecuali orang jawa yang masih kental dengan tradisi yang mengakar pada diri orang jawa pada umumnya. Pada jaman modern dengan adanya globalisasi budaya asing mudah masuk dengan bebasnya menyebabkan kaum muda melupakan akan tradisi. Banyak sekali tradisi yang ada di sekitar lingkungan kita berada khususnya orang jawa yang masih memegang teguh tradisinya. Salah satu tradisi itu adalah tradisi Ngalungi, terdiri dari kata dasar kalung menurut bahasa jawa kalung merupakan sesuatu yang melingkar dileher. Tradisi Ngalungi sendiri di daerah khususnya desa di kecamatan Kaliori kabupaten Rembang, seperti desa Kuangsan proses ngalungi ini dilakukan setiap setahun sekali yaitu pada bulan safar (hitungan jawa). Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur terhadap Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan  kepada para ternak-ternak seperti sapi dan kambing sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Prosesi awal Ngalungi yaitu : Membuat persiapan yaitu membuat ketupat dan lepet, setelah disiapkan keperluan tersebut kemudian ternak warga itu dibawa ke Ponden, kemudian ketupat dan lepet tersebut dikalungkan dileher ternak tersebut setelah itu  bancakaan bersama warga sekitar dan diiringi do’a oleh pemuka agama.
Nilai-nilai yang terkandung yaitu nilai religi bahwa setiap manusia itu harus bersyukur terhadap Tuhan yang Maha Esa, dengan bersyukur berarti ingat kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa rizki itu datang dariNya. Nilai kebersamaan dengan bancakan kita dapat merasakan kerukunan antar warga masyarakat yang sekarang ini sulit didapat di daerah perkotaan. Nilai luhur yang terdapat di dalam setiap tradisi dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi generasi muda di era sekarang ini, bahwa tradisi itu perlu dijunjung tinggi dan dipelihara agar supaya bisa kita gunakan mendidik para generasi penerus bangsa yang tahu akar budaya bangsa. Tidakkah? Kita sadari bahwa tradisi kita tidak kalah dengan tradisi negara lain, mengapa demikian! Karena tradisi kita berasal dari nenek moyang berarti itu merupakan identitas bagi kita, suatu bangsa yang kehilangan identitasnya itu tidak bisa dikatakan sebagai bangsa. Sekarang kita pilih lebih baik memiliki identitas atau tidak punya identitas bangsa?

Rabu, 19 September 2012

RPP



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA                                        : SMA N 1 Ungaran
Mata Pelajaran             : Sejarah
Kelas/Semester                        : X/1
Standar Kompetensi                 : 1.  Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar                    : 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat
                                                         Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara
Indikator                                  : Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam folklore, mitologi,
                                                  legenda, upacara, dan nyanyian rakyat dari berbagai daerah
                                                  di Indonesia
Alokasi Waktu             : 1x45 menit

  1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
·        Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam folklore
·        Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam mitologi
·        Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam legenda
·        Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam nyanyian rakyat
·        Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam upacara
Karakter siswa yang diharapkan  : 
    1. Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif   : 
    1. Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).

  1. Materi Pembelajaran
A.     Folklore
            Pengertian folklore secara keseluruhan adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan secara turun-temurun, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda,baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu.

B.     Mitologi
            Mite adalah Cerita rakyat yang dianggap benar – benar terjadi dan dianggap suci oleh rakyat pendukungnnya. ( menceritakan alam semesta, manusia / kelompok manusia, kisah dewa-dewa, adat istiadat )Paham adanya mite disebut mitologi.
Mite di Indonesia dibagi menjadi
Mite asli Indonesia
Mite yang datang dari luar negeri

C.      Legenda
Adalah Cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi, tidak sakral
Tokoh: manusia biasa yg punya kekuatan luar biasa dan dibantu makhluk gaib
Pembagian LEGENDA :
         Keagamaan
         Kegaiban
         Perseorangan
         Lokal

D.     Dongeng
            Dongeng adalah cerita rakyat yang dianggap tidak pernah terjadi. ( Segala sesuatunya hanya khayalan ) Dongeng hanya bersifat hiburan dan biasa berisi petuah, kebaikan mengalahkan kejahatan, ajaran moral, atau pun ejekan terselubung.Dongeng ada beberapa macam :
Dongeng Binatang
Dongeng Manusia
Dongeng Lucu

E.      Upacara
Upacara merupakan rangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan-aturan tertentu (adat istiadat, agama, dan kepercayaan)



F.      Folksong
Folksong adalah bentuk puisi yang dinyanyikan, yang pada mulanya dikembangkan dalam bentuk lisan.
Menurut materi, ada pembagian lagu rakyat :
a.       Lagu anak-anak → mengiringi tarian / permainan
b.      Lagu Umum → mengiringi tari / dinyanyikan biasa
c.       Lagu Religius → upacara-upacara
Menurut Fungsinya :
d.      untuk mengiringi tarian
e.       untuk mengiringi permainan (Cublak-cublak suweng)
f.        untuk dinyanyikan (Pok Ami-ami)


C.     Metode Pembelajaran
Ceramah bervariasi

D.     Strategi Pembelajaran
Tatap Muka
Terstruktur
Mandiri
  • Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam folklore, mitologi, legenda, upacara, dan nyanyian rakyat dari berbagai daerah di Indonesia
·        Membaca dan mendiskusikan berbagai sumber tentang folklor, mitologi, legenda, upacara, dan nyanyian rakyat di berbagai daerah
·        Siswa dapat Diskusikanlah mengenai mite, legenda, nyanyian rakyat, dan upacara yang ada di daerah asalnya dan fakta sejarah apa yang terkandung di dalamnya

  1. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1.    Kegiatan Pendahuluan ( 5 menit )
·        Mengucapkan salam
·        Memberi motivasi terhadap siswa untuk rajin belajar
·        Menpresensi kehadiran siswa
·        Apersepsi guru menanyakan pada peserta didik mengenai 7 mitologi yang terkenal di Indonesia.
·        Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2.    Kegiatan Inti ( 35 menit )
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
·        Guru menjelaskan materi dengan transparansi peta konsep mengenai folklore, mitologi, legenda, upacara, dan nyanyian rakyat dari berbagai daerah di Indonesia.. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
·        Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai mite, legenda, nyanyian rakyat, dan upacara yang ada di daerah asalnya dan fakta sejarah apa yang terkandung di dalamnya (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
·        Menyimpulkan materi yang telah dipelajari apa itu mitologi, legenda, dongeng, folklore, folksong, dan upacara adat(nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
·        Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3.                                                                  3. Kegiatan Penutup ( 5 menit )
·        Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
·        Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);

  1. Sumber Belajar
·        Kurikulum KTSP dan perangkatnya
·        Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA -   
·        Buku sumber Sejarah SMA
·        Peta konsep
·        LCD dan PPt
·        Buku-buku penunjang yang relevan
·        Internet

  1. Penilaian
-         Prosedur tes :
1.      Tes awal                 : apersepsi
2.      Tes dalam proses    : tanya jawab lisan.
3.      Tes akhir                : tes formatif.
-         Jenis tes :
1.      Tes lisan                 : apersepsi, tanya jawab dalam KBM.
2.      Tes tertulis              : tes formatif.
-         Soal tes
1.      Jelaskan apa yang dimaksud tradisi lisan itu?
2.      Berilah contoh bagaimana caranya pewarisan tradisi melalui keluarga?
3.      Sebutkan dan jelaskan tradisi yang ada di daerah kamu!
4.      Apa perbedaan antara mitos dan legenda dan sebutkan contohnya?
5.      Berikan contoh legenda keagamaan yang ada disekitar anda!



-Jawaban :
No.
Jawaban
Bobot
1.
tradisi yang terkait dengan kebiasaan /adat istiadat, menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan pengalaman sehari-hari dari seseorang kepada orang lain.
2
2.
Misalnya adat makan tidak boleh makan sambil berbicara, jangan duduk di depan pintu, jangan tidur sore-sore.
2
3.
Misalnya Padusan dan Dug Deran
2
4.
Mitos itu dipercayai yang empunya bahwa itu suci, harus ditati bila ada yang melanggar akan mendapat musibah, sedangkan legenda tidak dianggap suci tetapi peristiwa itu benar-benar terjadi. Contoh mitos kejatuhan cicak akan mendatangkan sial. Contoh legenda Rawa Pening.
2
5.
Cerita Sunan Bonang yang ada di Lasem, bahwa ada perebutan pemakaman Sunan Bonang oleh para santrinya.
2

-         Kriteria penilaian :
Jumlah keseluruhan bobot =10
Nilai akhir =   x 10 = 100
2. Non Tes / Penilaian Afektif
No
Nama Siswa
Partisipasi Dalam Pembelajaran
Nilai
1.
A
Mengemukakan pendapat, memperhatikan penyampaian materi dari guru, dan aktif bertanya.
1-4
2.
B
Mengajukan Pertanyaan
1-4
3.
C
Menjawab pertanyaan
1-4

1.      Keterangan :     1. Kurang
2. Sedang
                     3. Baik
                     4. Sangat baik


Mengetahui,                                                                                           Ungaran,
 Guru pamong                                                                                        Mahasiswa Praktikan


 Drs. Rahmawati, M.Pd                                                                   Muslim
NIP. 19661105 199512 2 001                                                             NIM. 3101409004