moeslim
CULTURE OF WRITING
Rabu, 21 Mei 2014
Senin, 16 September 2013
Jiarah Kubur Sebagai Pembelajaran Sejarah
Ketika berbicara
sejarah mest yang ada dikepala kita adalah menghafalkan, membosankan, dan
kurang penting bagi kehidupan. Nah ini merupakan tantangan bagi guru sejarah
bahwa sejarah itu tidak seburuk itu, kita sebagai guru sejarah harus bisa
menghubungkan antara materi yang ada pada sejarah dengan kehidupan siswa,
selain itu perlu siswa di ajak kelapangan atau tempat bersejarah atau dapat
dikatakan sebagai pembelajaran siswa untuk mencari sendiri melalui studi kasus.
Sejarah merupakan peristiwa penting yang terjadi pada manusia yang terjadi pada
masa lampau, yang berpengaruh terhadap masa lampau, masa kini, dan masa yang
akan datang. Pembelajaran sendiri dapat dikatakan sebagai proses interaksi
antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar.
Berziarah kubur
merupakan mendatangi kuburan dengan tujuan untuk mendoa’kan yang sudah
meninggal dunia. Mungkin tidak kita sadari bahwa dalam proses ziarah kubur itu
ada kaitannya dalam pembelajaran sejarah. Yang Mana ya? Ya karena di dalam proses
itu, saat mendoakan orang yang sudah meninggal, kita bisa merawat makamnya dan mengingat kembali para leluhur kita dengan
menyebut namanya sebelum berdoa. Mengenai leluhur ini kita bisa mempelajari
silsilah keluarga dengan begitu bisa memberi pelajaran terhadap anak cucu kita
agar tidak miss akan silsilah keluarga.
Hal ini dapat bisa menjadi suatu
pembelajaran sejarah untuk kelas x dalam mengenal dan mengerti pengertian
sejarah, point yang di dapat selain kita bisa belajar sejarah, kita juga bisa
mengingat dan mengetahui leluhur dengan cara berziarah kubur.
Minggu, 31 Maret 2013
Budaya
dan Tradisi
kebudayaan
merupakan suatu hasil rasa karsa karya manusia, baik itu berbentuk benda maupun
tradisi. Menurut Koetjaraningrat ada 7 unsur membentuk kebuadayaan yaitu:
pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencarian, organisasi masyarakat,
kepercayaan, dan teknologi. Manusia
meghasilkan kebudayaan melalui proses melihat, pengalaman dan belajar dari
kehidupan mereka sehari-hari. Melihat sejarah manusia kita dapat menggetahui
kebudayaan dapat berkembang melalui melihat, pengalaman, dan belajar. Hal ini
dapat kita lihat dari zaman manusia kala masa batu tua (Paleolithikum) sampai
batu muda (neolithikum) manusia dapat mengembangkan pengetahuan mereka misal alat-alat
yang digunakan dahulu kasar belum diasah kemudian kebelakang alat-alat yang
digunakan sudah halus.
Tradisi
merupakan salah satu wujud dari kebudayaan, manusia tidak dapat lepas dengan
kebudayaan, tidak kecuali orang jawa yang masih kental dengan tradisi yang
mengakar pada diri orang jawa pada umumnya. Pada jaman modern dengan adanya
globalisasi budaya asing mudah masuk dengan bebasnya menyebabkan kaum muda
melupakan akan tradisi. Banyak sekali tradisi yang ada di sekitar lingkungan
kita berada khususnya orang jawa yang masih memegang teguh tradisinya. Salah
satu tradisi itu adalah tradisi Ngalungi, terdiri dari kata dasar kalung
menurut bahasa jawa kalung merupakan sesuatu yang melingkar dileher. Tradisi
Ngalungi sendiri di daerah khususnya desa di kecamatan Kaliori kabupaten
Rembang, seperti desa Kuangsan proses ngalungi ini dilakukan setiap setahun
sekali yaitu pada bulan safar (hitungan jawa). Tradisi ini merupakan bentuk
rasa syukur terhadap Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan kepada para ternak-ternak seperti sapi dan
kambing sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Prosesi awal Ngalungi yaitu
: Membuat persiapan yaitu membuat ketupat dan lepet, setelah disiapkan
keperluan tersebut kemudian ternak warga itu dibawa ke Ponden, kemudian ketupat
dan lepet tersebut dikalungkan dileher ternak tersebut setelah itu bancakaan bersama warga sekitar dan diiringi
do’a oleh pemuka agama.
Nilai-nilai
yang terkandung yaitu nilai religi bahwa setiap manusia itu harus bersyukur
terhadap Tuhan yang Maha Esa, dengan bersyukur berarti ingat kepada Tuhan yang
Maha Esa bahwa rizki itu datang dariNya. Nilai kebersamaan dengan bancakan kita
dapat merasakan kerukunan antar warga masyarakat yang sekarang ini sulit
didapat di daerah perkotaan. Nilai luhur yang terdapat di dalam setiap tradisi
dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi generasi muda di era sekarang ini, bahwa
tradisi itu perlu dijunjung tinggi dan dipelihara agar supaya bisa kita gunakan
mendidik para generasi penerus bangsa yang tahu akar budaya bangsa. Tidakkah?
Kita sadari bahwa tradisi kita tidak kalah dengan tradisi negara lain, mengapa
demikian! Karena tradisi kita berasal dari nenek moyang berarti itu merupakan
identitas bagi kita, suatu bangsa yang kehilangan identitasnya itu tidak bisa
dikatakan sebagai bangsa. Sekarang kita pilih lebih baik memiliki identitas
atau tidak punya identitas bangsa?
Rabu, 19 September 2012
RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA : SMA
N 1 Ungaran
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan
Tradisi Sejarah dalam Masyarakat
Indonesia Masa Praaksara dan Masa
Aksara
Indikator :
Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam folklore, mitologi,
legenda, upacara, dan nyanyian rakyat dari
berbagai daerah
di Indonesia
Alokasi Waktu : 1x45 menit
- Tujuan Pembelajaran
Peserta
didik mampu untuk:
·
Mengidentifikasi
jejak sejarah di dalam folklore
·
Mengidentifikasi
jejak sejarah di dalam mitologi
·
Mengidentifikasi
jejak sejarah di dalam legenda
·
Mengidentifikasi
jejak sejarah di dalam nyanyian rakyat
·
Mengidentifikasi jejak
sejarah di dalam upacara
Karakter
siswa yang diharapkan :
- Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.
Kewirausahaan
/ Ekonomi Kreatif :
- Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).
- Materi Pembelajaran
A.
Folklore
Pengertian
folklore secara keseluruhan adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang
tersebar dan diwariskan secara turun-temurun, di antara kolektif macam apa
saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda,baik dalam bentuk lisan
maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu.
B.
Mitologi
Mite adalah Cerita rakyat yang dianggap benar
– benar terjadi dan dianggap suci oleh rakyat pendukungnnya. ( menceritakan
alam semesta, manusia / kelompok manusia, kisah dewa-dewa, adat istiadat )Paham
adanya mite disebut mitologi.
Mite di Indonesia dibagi menjadi
Mite asli Indonesia
Mite yang datang dari luar negeri
C.
Legenda
Adalah Cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi, tidak sakral
Tokoh: manusia biasa yg punya kekuatan luar biasa dan dibantu makhluk
gaib
Pembagian LEGENDA :
•
Keagamaan
•
Kegaiban
•
Perseorangan
•
Lokal
D.
Dongeng
Dongeng adalah cerita rakyat yang dianggap tidak pernah
terjadi. ( Segala sesuatunya hanya khayalan ) Dongeng hanya bersifat hiburan
dan biasa berisi petuah, kebaikan mengalahkan kejahatan, ajaran moral, atau pun
ejekan terselubung.Dongeng ada beberapa macam :
Dongeng Binatang
Dongeng Manusia
Dongeng Lucu
E.
Upacara
Upacara merupakan
rangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan-aturan tertentu
(adat istiadat, agama, dan kepercayaan)
F.
Folksong
Folksong adalah bentuk puisi yang dinyanyikan, yang pada mulanya
dikembangkan dalam bentuk lisan.
Menurut
materi, ada pembagian lagu rakyat :
a.
Lagu
anak-anak → mengiringi tarian / permainan
b.
Lagu
Umum → mengiringi tari / dinyanyikan biasa
c.
Lagu
Religius → upacara-upacara
Menurut
Fungsinya :
d.
untuk
mengiringi tarian
e.
untuk
mengiringi permainan (Cublak-cublak suweng)
f.
untuk
dinyanyikan (Pok Ami-ami)
C. Metode Pembelajaran
Ceramah
bervariasi
D.
Strategi Pembelajaran
Tatap
Muka
|
Terstruktur
|
Mandiri
|
|
·
Membaca dan
mendiskusikan berbagai sumber tentang folklor, mitologi, legenda, upacara,
dan nyanyian rakyat di berbagai daerah
|
·
Siswa dapat Diskusikanlah
mengenai mite, legenda, nyanyian rakyat, dan upacara yang ada di daerah
asalnya dan fakta sejarah apa yang terkandung di dalamnya
|
- Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1.
Kegiatan
Pendahuluan ( 5 menit )
·
Mengucapkan salam
·
Memberi motivasi
terhadap siswa untuk rajin belajar
·
Menpresensi
kehadiran siswa
·
Apersepsi guru
menanyakan pada peserta didik mengenai 7 mitologi yang terkenal di Indonesia.
·
Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2.
Kegiatan Inti ( 35
menit )
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
·
Guru menjelaskan
materi dengan transparansi peta konsep mengenai folklore, mitologi, legenda,
upacara, dan nyanyian rakyat dari berbagai daerah di Indonesia..
(nilai yang ditanamkan: Jujur,
disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli
lingkungan, tanggung jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
·
Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa mengenai mite, legenda, nyanyian rakyat, dan upacara
yang ada di daerah asalnya dan fakta sejarah apa yang terkandung di dalamnya (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri,
rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
·
Menyimpulkan
materi yang telah dipelajari apa itu mitologi, legenda,
dongeng, folklore, folksong, dan upacara adat(nilai yang ditanamkan: Jujur,
disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu.);
·
Menjelaskan
tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai
yang ditanamkan: menghargai prestasi,
peduli lingkungan, tanggung jawab.)
3.
3. Kegiatan Penutup
( 5 menit )
·
Bersama-sama
melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan:
Jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa
ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung jawab.);
·
Menarik kesimpulan
materi.
(nilai yang
ditanamkan: Jujur, disiplin, kerja keras,
mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, peduli lingkungan, tanggung
jawab.);
- Sumber Belajar
·
Kurikulum KTSP dan
perangkatnya
·
Pedoman Khusus
Pengembangan Silabus KTSP SMA -
·
Buku sumber Sejarah
SMA
·
Peta konsep
·
LCD dan PPt
·
Buku-buku penunjang
yang relevan
·
Internet
- Penilaian
-
Prosedur tes :
1. Tes
awal : apersepsi
2. Tes
dalam proses : tanya jawab lisan.
3. Tes
akhir : tes formatif.
-
Jenis tes :
1. Tes
lisan : apersepsi, tanya
jawab dalam KBM.
2. Tes
tertulis : tes formatif.
-
Soal tes
1. Jelaskan apa yang dimaksud tradisi lisan itu?
2. Berilah contoh bagaimana caranya pewarisan tradisi
melalui keluarga?
3. Sebutkan dan jelaskan tradisi yang ada di daerah kamu!
4. Apa perbedaan antara mitos dan legenda dan sebutkan
contohnya?
5. Berikan contoh legenda keagamaan yang ada disekitar anda!
-Jawaban :
No.
|
Jawaban
|
Bobot
|
1.
|
tradisi yang
terkait dengan kebiasaan /adat istiadat, menggunakan bahasa lisan dalam
menyampaikan pengalaman sehari-hari dari seseorang kepada orang lain.
|
2
|
2.
|
Misalnya adat makan tidak boleh makan sambil berbicara,
jangan duduk di depan pintu, jangan tidur sore-sore.
|
2
|
3.
|
Misalnya Padusan dan Dug Deran
|
2
|
4.
|
Mitos itu dipercayai yang empunya bahwa itu suci, harus ditati bila ada
yang melanggar akan mendapat musibah, sedangkan legenda tidak dianggap suci
tetapi peristiwa itu benar-benar terjadi. Contoh mitos kejatuhan cicak akan
mendatangkan sial. Contoh legenda Rawa Pening.
|
2
|
5.
|
Cerita Sunan Bonang yang ada di Lasem, bahwa ada perebutan pemakaman
Sunan Bonang oleh para santrinya.
|
2
|
-
Kriteria penilaian :
Jumlah keseluruhan
bobot =10
Nilai akhir = x 10 = 100
2.
Non Tes / Penilaian Afektif
No
|
Nama Siswa
|
Partisipasi Dalam Pembelajaran
|
Nilai
|
1.
|
A
|
Mengemukakan pendapat,
memperhatikan penyampaian materi dari guru, dan aktif bertanya.
|
1-4
|
2.
|
B
|
Mengajukan Pertanyaan
|
1-4
|
3.
|
C
|
Menjawab pertanyaan
|
1-4
|
1.
Keterangan
: 1.
Kurang
2. Sedang
3. Baik
4. Sangat
baik
Mengetahui, Ungaran,
Guru pamong Mahasiswa Praktikan
Drs. Rahmawati, M.Pd Muslim
NIP.
19661105 199512 2 001 NIM.
3101409004
Langganan:
Postingan (Atom)